Selasa, 16 Oktober 2012

Lawan Yang Seimbang Bagi Kediktatoran

Fir'aun itu serius membangun kejahatannya. Bukti keseriusannya adalah sebentuk kerjasamanya dengan elemen lainnya untuk keberlangsungan kejahatannya. Ada Haman, Qorun, Sahar dan Malak. Siapa mereka? Apa tugas mereka?

Haman adalah sosok militer yang melakukan hal2 yang berkaitan dengan pemberangusan dan penjagaan secara keamanan. Qorun? Ini sosok yang menjaga dominasi kejahatan dengan kekuatan uang atau kapital. Malak? Malak ini adalah kelompok elit. Mereka eksekutor keputusan dan titah Fir'aun. Mereka para pelaksana keputusan di sekian banyak sektor atau kementerian. Dan siapa Sahara? Mereka tukang sihir. Mereka ini yang memainkan opini. Mereka ini menciptakan dan menggiring opini publik.

Fir'aun tidak main-main menjalankan kejahatannya. Maka sikap heboh, ramai, gegap gempita dan kegaduhan itu tak pernah bisa merobohkan kediktatoran. Mengapa? Karena kediktatoran dibangun dengan serius. Kegaduhan, keramaian dan sorak sorai itu bukan lawan yang setimpal bagi kediktatoran.

Pemahaman yang utuh, kemurnian tujuan, kerelaan untuk menjadi bagian dari orang lain dan kekuatan jama'ah itu baru akan menjadi lawan yang seimbang bagi kediktatoran.

Tapi pilihan ada di kita. Kita akan besar di hal2 kecil atau kita akan seperti kecil di hal2 besar? Memang menyenangkan tampak besar di hal2 yang sebenarnya remeh. Dan pilihan itu ada di kita.
 
PKSPiyungan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar